Setiap tahun biasanya karyawan mengharapkan bonus tahunan yang mereka terima dapat meningkat. Meski harus menunggu satu tahun untuk menerimanya, bonus tahunan memiliki dampak yang cukup besar dalam me-retain karyawan. Dengan adanya bonus tahunan itu karyawan memiliki harapan untuk mendapatkan bagian tertentu dari profit perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki pola yang berbeda-beda dalam menghitung berapa bonus tahunan yang akan mereka berikan kepada karyawan. Tiga klien kami mengalokasikan 10%-20% dari profit untuk dibagikan kepada karyawan. Distribusi bonus tahunan untuk setiap departemen atau bagian di perusahaan berbeda-beda.
Marketing: 30%
Produksi: 20%
SDM: 15%
Keuangan: 15%
R&D: 10%
Legal & Umum: 10%
Lalu bagian persentase itu didistribusikan lagi sesuai level jabatan dan jumlah staf di masing-masing departemen. Misalkan untuk Departemen Marketing adalah sebagai berikut:
Marketing Manager: 25%
Sales Supervisor: 15%
9 Salesperson: 54% (@6%)
Sales Admin: 6%
Dengan pembagian bonus seperti di atas sangat mempengaruhi produktivitas karyawan di tahun berikutnya. Bonus tahunan memberikan harapan besar kepada karyawan karena besarannya yang lumayan. Dibanding insentif kinerja bulanan tentu bonus tahunan tidak kalah menarik. Karyawan pun akan lebih berorientasi profit dalam bekerja, ini menyehatkan bisnis perusahaan. Saat ini jarang sekali karyawan yang peduli apakah perusahaan akan mendapatkan profit atau tidak, yang mereka pedulikan adalah yang penting mereka digaji setiap bulannya. Tentu saja karyawan yang bekerja untuk meningkatkan profit perusahaan akan lebih luar biasa dalam bekerja dibanding mereka yang sekedar mencari gaji. Sekarang bagaimana perusahaan membangun sistem yang memungkinkan karyawan untuk menerima bagian dari profit perusahaan. Tentu ini akan sangat menginspirasi karyawan untuk bekerja dengan lebih baik lagi. (Bambang Triyawan)