Reward dan punishment adalah salah satu bentuk dorongan untuk memperkuat sebuah perilaku atau menghentikan beragam perilaku yang tidak efektif. Sebagai bagian dari behavioral approach sampai hari ini kedua pendekatan tersebut masih sangat efektif dalam mempengaruhi perilaku atau kinerja orang di dalam perusahaan.
Kelemahan mendasar dalam praktek pemberian reward dan punishment adalah hal itu diberikan tidak dengan segera. Artinya reward dan punishment yang terlambat diberikan hanya memiliki pengaruh yang sangat sedikit terhadap perubahan perilaku atau kinerja. Kita sering mendengar bagaimana perusahaan memberikan reward kepada karyawan dalam bentuk bonus tahunan. Karyawan harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan reward tersebut sehingga kadang kita lihat kurang kuatnya korelasi antara reward dengan kinerja harian karyawan. Mungkin berbeda bila bentuk insentif diberikan secara bulanan. Reward yang tidak membutuhkan pengeluaran khusus seperti pengakuan dan penghargaan sebaiknya dilakukan dengan lebih segera lagi. Maksimal harian, atau bila memungkinkan per jam, begitu kita melihat kinerja berjalan di track yang benar. Ini akan memperkuat kinerja.
Punishment diperlukan untuk menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Pendekatan ini juga perlu dilakukan dengan segera. Bila punishment diberikan cukup lama sejak kesalahan kerja yang dilakukan maka karyawan memandang pemimpin atau perusahaannya tidak tegas. Ini membuat karyawan akan melakukan perilaku yang tidak diharapkan dengan lebih sering.
Selain harus real-time diberikan, reward dan punishment juga perlu memiliki predictability yang tinggi. Karyawan hendaknya tahu dengan sangat jelas apa yang akan terjadi pada dirinya bila ia bekerja atau berperilaku sangat baik atau sebaliknya. Jangan sampai apapun yang dilakukan oleh karyawan tidak ada satu konsekuensipun yang terjadi. Kinerja akan menurun drastis, kita tentu tidak menginginkannya.
Total Tayangan Halaman
Minggu, 24 April 2011
Rabu, 20 April 2011
Generative Feedback
Proses pemberian umpan balik hendaknya dijadwalkan secara teratur dengan karyawan Anda sesuai dengan kebutuhan. Karyawan produksi mungkin membutuhkan umpan balik harian. Staf marketing mungkin membutuhkan umpan balik mingguan. Para eksekutif di departemen keuangan mungkin membutuhkan umpan balik mingguan. Frekuensi umpan balik yang ideal adalah harian.
Dengan melakukannya secara harian Anda dapat mengamati setiap perubahan kecil. Andapun tidak kewalahan menangani perilaku bermasalah karena sudah mengantisipasinya sejak awal. Perilaku bermasalah hanya terdeteksi bila Anda mengamati kinerja secara harian.
Dalam umpan balik Anda tidak hanya mengkritisi kinerja yang belum sesuai harapan, tapi juga memuji beragam pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik. Bila umpan balik hanya berisi kritikan, karyawan akan menghindari pertemuan umpan balik. Pastkan komentar positif senantiasa mewarnai umpan balik yang Anda lakukan. Biar bagaimanapun karyawan Anda telah berkontribusi.
Dengan melakukannya secara harian Anda dapat mengamati setiap perubahan kecil. Andapun tidak kewalahan menangani perilaku bermasalah karena sudah mengantisipasinya sejak awal. Perilaku bermasalah hanya terdeteksi bila Anda mengamati kinerja secara harian.
Dalam umpan balik Anda tidak hanya mengkritisi kinerja yang belum sesuai harapan, tapi juga memuji beragam pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik. Bila umpan balik hanya berisi kritikan, karyawan akan menghindari pertemuan umpan balik. Pastkan komentar positif senantiasa mewarnai umpan balik yang Anda lakukan. Biar bagaimanapun karyawan Anda telah berkontribusi.
Langganan:
Postingan (Atom)