Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 Maret 2011

Leader as a Coach

Di masa sekarang memacu kinerja karyawan di dalam perusahaan tidak dapat diserahkan kepada departemen SDM atau bahkan fasilitator eksternal. Sudah saatnya semua pemimpin di seluruh lini perusahaan Anda mentransformasikan diri menjadi seorang coach atau pembina yang efektif. Saat menangani perusahaan manufaktur di tahun 2004 klien saya mengungkapkan,"Kami banyak memiliki karyawan bermasalah di sini, barangkali Anda bisa melakukan coach agar kinerja mereka membaik." Saya langsung menjawab,"Bukan saya, tapi para leader di sinilah yang akan melakukannya. Saya yang akan menjadi mentor mereka dalam melakukan coach kepada karyawannya."

Saatnya untuk menjadi seorang coach. Coaching akan memperbaiki hubungan antara pemimpin dengan karyawan. Semua kebuntuan komunikasi akan terbuka saat proses coaching dimulai. Karyawan memiliki kesempatan untuk menjadi yang terbaik dalam pekerjaan mereka. Pemimpin akan meningkatkan pengaruhnya secara signifikan dalam prosesnya.

Mengapa harus para manajer yang menjadi coach? Karena merekalah yang paling tahu semua sikap, pengetahuan, dan kemampuan kerja karyawan. Manajer memahami tingkat kinerja karyawan saat ini dikaitkan dengan beragam sasaran kerja yang perlu mereka capai. Manajer memahami profil kompetensi setiap karyawannya. Apa yang dapat dilakukan karyawan dengan baik, dan apa yang belum dapat mereka lakukan dengan sempurna. Manajer mengetahuinya karena mengamati karyawannya sejak hari pertama mereka bekerja. Inilah saatnya untuk menjadi seorang coach yang profesional bagi karyawan Anda. Secara tidak langsung Anda  pun akan berubah menjadi seseorang yang lebih baik. Karena tanpa efektivitas pribadi yang mencukupi Anda tidak akan berhasil melakukan coach. Kita akan bahas hal ini dalam kesempatan lainnya. Selamat memulai perjalanan menjadi seorang coach yang hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar